“Memang nggak ada cewek seperti kamu, Vianna.”
“Jangan gitu ah Li, malu
dengernya.”
“Hahaha, mukamu
imut. Merah semua.”
Selanjutnya lebih baik nggak usah didengar. Memalukan.
Tak jauh dari pasangan baru jadi itu, terlihat
pemandangan kontrast. Tepat di sebelah meja mereka yang hanya dipisahkan
dinding, seorang gadis terlihat gemetaran memegang gelas. Bukan takut, bukan
juga jijik. Itu amarah.
“Hiks... Vianna...” gadis itu tersadarkan oleh tangis
yang melirih di depannya. Seorang cowok berkacamata serba tebal menangis di
depannya sampai menggigit serbet. Persis
di komik cewek!
“A.. anu.. Ton...” Antara iba dan illfeel, gadis itu
mencoba menyadarkan si cowok pada kenyataan. Mereka berada di sebuah cafe
terkenal di antara para pasangan, dan sudah banyak pasang mata menatap mereka
dengan berbagai macam ekspresi. Terutama gara-gara si cowok ini.
Toni, yang sudah kembali ke kenyataan langsung mengelap
airmatanya dan kembali konsentrasi ke pasangan lebay di sebelah mereka.
“Sorry Ra, tapi kalau gw denger mereka lebih lama...”
Rara hanya bisa mendengus.
Pada waktu itu,
hiduplah seorang putri dan pangeran dari dua kerajaan yang bersahabat. Begitu terkenalnya
hingga terdengar sampai ke seluruh negeri. Hingga akhirnya sampailah mereka
pada umur yang pas untuk menikah, dua keluarga kerajaan itu serta merta
mengadakan pesta.
Seekor serigala
mengintai mangsanya. Seorang gadis berkerudung merah. Dengan liur yang menetes
karena kelaparan dia masih dengan sabar mengintai gadis itu. Sudah beberapa hari
dia mengintai, tapi dia tidak bisa mendekati gadis itu. Serigala itu masih
ingat jelas betapa lezatnya gadis itu terlihat. Sungguh sayang untuk
dilewatkan.
Tapi perangkap
apapun tidak berhasil menangkap gadis itu, sampai akhirnya dia memutuskan untuk
menyamar sebagai nenek gadis itu. Sayangnya sang nenek terlalu tua untuk
dimakan.
Tapi sayangnya
dia salah target. Gadis berkerudung merah itu menuju rumah neneknya untuk
persiapan pesta ulangtahunnya. Selama ini dia terpisah dari keluarga, dan sudah
saatnya dia kembali pulang. Putri itu luarbiasa kuat dan (dan juga luarbiasa
tidak terurus) karena selama ini hidup di hutan sendirian, dan berhasil
menghajar serigala itu sampai tidak mampu makan manusia lagi.
Kemanakah putri
cantik yang dilihat serigala itu? Putri itu sudah pergi begitu mendengar
undangan pesta dan mungkin sudah berdansa dengan pangeran yang jatuh cinta
padanya.
“Seperti Little Riding Hood x Sleeping Beauty.” Gumam
Toni sewaktu membaca kisah itu. Rara dengan raut wajahnya yang mengerikan
seperti biasa.
“Siapapun yang mengarang cerpen ini sepertinya
menertawakan kita.” Katanya kesal. Toni menyamarkan senyumnya menatap Rara yang
berteriak ‘aku tidak bengis!”
Liam dan Vianna bukan orang sembarangan. Yah, bukannya
lebai. Vianna putri ketua grup walimurid yang juga aktif di berbagai
organisasi, dan dia sendiri juga model yang terkenal. Roy terkenal karena
menang di berbagai kompetisi, baik itu olahraga dan akademik, dan juga ketua
OSIS paling berpengaruh di sekolah.
Jadi, sudah sewajarnya mereka punya banyak fans yang
langsung patah hati seperti kedua orang menyedihkan tadi. Rara dan Toni.
Mereka berdua hanyalah murid yang biasa-biasa saja.
Rara cewek dengan premannya dan Toni dengan kepribadian bodohnya. Apa yang bisa
diperbuat pasangan bodoh ini?
Matahari senja tampak sangat menyilaukan.
“Dengar baik-baik Toni.” Gadis itu dan Toni duduk
menatap ke arah langit yang luas, menikmati matahari senja. “Kita menyukai
orang yang sama-sama terkenal. Sedang jadi pasangan, dan kita sama-sama jauh
dibawah level mereka. Karena itu, kita memiliki nasib yang sama.”
“Ya... Vianna...”
“Tapi, aku percaya, kita bisa berubah! Aku, kalau
sendiri tidak akan bisa. Tapi karena kita punya tujuan yang sama, kita bisa
bekerja sama.”
“Maksudnya?”
“Kita hancurkan hubungan kedua orang itu, dan kita
rebut pasangannya. Aku dengan Liam, dan kau dengan Vianna.”
“Ba, bagaimana...”
“Bangun!” Seru Rara. Sontak Toni berdiri tegap, tak
berani bergerak. Rara mengitari Toni, memperhatikannya dari ujung kepala sampai
ujung kaki.
“Biarpun aku tidak punya modal, kau punya.” Komentar
Rara. “Tinggimu minimal 170 cm. Bahkan mungkin sama dengan Liam. Badanmu bagus.
Apa kau sering olahraga?”
“Ti.. tidak...” Jawab Toni, antara malu dan takut. Mata
Rara menyipit.
“Dan kau ganteng, tanpa kacamata ini. Ah...” Begitu
melihat wajah Toni tanpa kacamata, raut muka Rara langsung berubah. Jijik.
“Yang kurang itu kepribadianmu!! Kenapa dengan wajah seperti ini, tampangmu malah
menyedihkan sekali?! Apa kau sepengecut itu?! Jawab!!!”
Orang yang dibentak langsung tersungkur, merunduk di
pojokan. Menyedihkan.
“Kau harus bisa merebut Vianna dari Liam, dan aku yang
menghiburnya nanti.” Kata Rara bengis. “Tapi, kau harus dibentuk dulu.”
“Ke, kenapa harus aku? Ka, kalau kau juga bisa kan?”
Tanya Toni protes. Rara hanya bisa tersenyum mendengarnya.
“Bodoh!!” Bentak Rara lagi. “Kalau cewek merebut cowok
dari cewek lain, cewek itu cewek murahan! Kalau cowok yang merebut, itu
persaingan!!”
Toni hanya bisa mendengar. Rara yang melihat Toni tidak
berkutik langsung mengulurkan tangan. Dia menghembuskan napas panjang.
“Lagipula, aku sama sekali tidak punya senjata cewek.”
“Ah, benar... dadamu...”
“Stop sampai disitu.”
“Ba, baik...”
Terdengar kabar seorang
putri tertidur dalam menara. Sadarlah kedua orang ini bahwa sang cantik itu
dikutuk karena penyihir mengira dia berasal dari hutan tempat putri bengis
tinggal. Putri bengis dan serigala itu sepakat untuk pergi menyelamatkan putri
tidur itu, sehingga putri bengis bisa mendapatkan pangerannya dan serigala bisa
memakan putri yang lezat itu.
*
* *
Demikianlah prologue cerita ini. Bagaimanakah kisah
putri bengis dan serigala ompong ini akan berakhir?