Sabtu, 15 Desember 2012

Author mo ngeluh... gitu... jangan dibales, gitu... dibaca n komen yg bagus... GITU!

Horreeee!!!!! Akhirnya udah ada yang tamat (T_T)......

abis ini ada novel seru dari temen, tapi mo minta ijinnya dulu buat di upload. (Abis, bagus... comedy romance? ga, kayaknya romance)

cuplikannya

Jika teringat waktu itu, dimana kau sedang bermain biola, saat itu jantungku berdegup kencang ketika mendengar setiap melodi yang kau mainkan. Dan sepertinya aku sudah jatuh cinta pada nada-nada yang pernah kau mainkan. Perlahan rasa itu tumbuh dan menyebar. Walaupun secara perlahan, tetapi aku sadar bahwa aku memang benar-benar jatuh cinta padamu. Bukan hanya pada nada-nadamu saja, tetapi aku sudah tenggelam bersama hidupmu. Begitu pula dengan setiap nada yang kumainkan mengikat dan menyatu bersama nada-nada lainnya milikmu sehingga membentuk sebuah harmoni yang indah.  Dimanapun engkau berada, di situlah hatiku juga berada.
Aku ingin menghabiskan setiap waktuku bersamamu meskipun aku tau waktu yang kumiliki hanyalah sesaat. Menatapmu bermain sambil mendengarkan setiap melodinya yang selalu kau iringi dengan senyum manismu. Hanya itu yang kuinginkan untuk sisa hidupku.
Lexa, maukah kau bermain untukku sekali lagi? Untuk yang terakhir kalinya karena dengan begitu hatiku bisa terasa tenang.

Gimana? Gimana? bagus kan?

Ditunggu aja ya.... 

List:

Novel
Ring of Destiny 1-tamat

Cerpen
Rindu
Best Friend
Stt... Did You Know
Magic Words
Tales (or) Love (Tales of Love)

Epilog

cerpen, novel

All
Epilog




Begitulah kisahnya kira-kira. Apakah ini akhir? Belum.

Bab 16

cerpen, novel

Vinci




NADIA. Anak itu...

Sabtu, 08 Desember 2012

Bab 15

cerpen, novel

Nadia




Ada yang aneh. Sesudah semua shock beruntun ini aku akhirnya mendapatkan cincinku. Tapi kenapa masih saja ada yang kurang? Padahal seharusnya semua sudah tamat. Happy ending. Tapi kenapa? Kenapa aku merasa masih belum selesai?

Bab 14

cerpen, novel

Vinci




“PRAANGG!!!!” Terdengar suara keramik yang pecah di depan pintu kamarku. Dan apa yang kulihat waktu kupalingkan wajahku, betul-betul membuat jantungku langsung berhenti seketika.
Nadia!!!

Bab 13

cerpen, novel

Nadia




Pepatah apa yang cocok buatku?
Mungkin yang disebut “sepandai-pandainya monyet memanjat, pasti jatuh juga”.

Bab 12

cerpen, novel

Vinci




Sial, sial sial!!! Ini semua benar-benar menyebalkan! Kenapa semua jadi rumit seperti ini?

Bab 11

cerpen, novel

Nadia




Benar-benar hari yang cerah. Sesuai keputusan, karena syuting movie ini sudah semakin dekat, akhirnya aku hanya memasak sarapan, bekal makan siang. Makan malam dia cari sendiri. Jadi begitulah!!!

Bab 10

cerpen, novel

Vinci




“Sukses!!! Terima kasih banyak!” Semua orang menyalamiku.

Bab 9

cerpen, novel

Nadia




Capek banget. Dari jam setengah 4 bangun untuk membuat semua masakan ini. Waktuku habis percuma, dan badanku pasti bau masakan. Aku cepat langsung ke sekolah.