Minggu, 23 November 2014

Rindu

cerpen

Bagaimana caranya aku bertahan tanpa melihatmu?

Hari ini hujan di bulan September. Tanpa terasa, sudah setahun aku tidak melihatmu. Lelah hati ini berharap kau tiba-tiba muncul dan mengejutkan seperti yang biasa kau lakukan dulu. Lelah juga mengharapkan tangan hangatmu yang selalu menggenggam tanganku di saat seperti ini. Ah, Aku kan tidak mungkin terus menangisi kepergianmu. Itu kekanakan.

Hei, kalau sekarang kukatakan aku rindu padamu, maukah kau datang? Ah, tidak mungkin. Jarak kita sudah jauh. Betapa malunya aku kalau sampai nanti kau tidak datang-datang juga. Kau memang orang yang seperti itu. Tidak akan datang kalau tidak penting. Tapi kau selalu ada.

Aahh... hari yang membosankan. Melihat anak-anak berlarian dengan payung warna-warni, mengingatkan pertemuan pertama kita waktu sepulang sekolah. Kita sama-sama masih anak kecil, dan ribut hanya karena baju yang terciprat air. Betapa rindunya aku pada masa-masa seperti itu, SD, SMP, SMA, meski selalu ribut satu sama lain, tapi kita juga mengerti satu sama lainnya. Menakjubkan ya, meski bertengkar tapi saling mengenal dan memikirkan. Ha ha

Hm... hanya bisa mengenang kembali kenangan yang ada, bukannya itu menyedihkan? Aku ingin bertemu!! Bukan hanya mendengar suaramu, melihat gambarmu. Bukan hanya itu!!

Aku ingin kita berjalan beringingan, bersama. Merasakan kembali hangatnya tanganmu. Mungkin memelukmu. Merasakan kehadiranmu di sini. Yang kutahu tidak bisa terjadi.

Hmm, hujan mulai mereda. Hari sudah mulai sore. Menapaki jalan berbatuan seperti kencan pertama kita sewaktu kelas 2 SMA. Kita begitu gugup dan hanya memikirkan jalan ke mana saja. Aku juga waktu itu membawa bunga, bunga pemberianmu.

Hm... wangi bunga ini dan segarnya udara menghiburku. Mendamaikan hari dan juga perasaanku. Ya, benar. Selama aku bisa menjaga perasaan ini, meskipun kau jauh, aku yakin...



“Ah, aku sudah sampai.” Ternyata tidak berubah. Masih tetap sama. Huuh... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jadi, apa yang harus dilakukan untuk cerita kali ini?